Pendidikan Sejati #5

Mata Yang Melihat

 

Pada dasarnya, Freemason adalah kelompok dengan ritus ritus spiritiual. Tentu bagaimana persisnya organisasi  ini bekerja, apa dedikasi mereka bagi kehidupan, pengaruhnya bagi masyarakat, serta kegiatan internal mereka, masih menjadi misteri bagi masyarakat awam seperti kita.

 

Sebagian orang berspekulasi jika freemason adalah penganut pagan, sebagian lagi menganggap mereka juga  penganut tradisi kuno Yahudi, tuduhan lain bahkan mengatakan bila organisasi ini terlibat dengan dajjal. Mengamati  atribut mereka seperti simbol, membuka lagi sejarah tindak tanduk anggotanya, freemason sebetulnya lebih  seperti kelompok spiritual murni yang membebaskan sekat agama antar anggota.

 

Simbol piramida dengan satu mata yang lekat dengan freemason juga  sering disalah pahami. Symbol ini pernah dibuat oleh Pierre Eugene du Simitiere – seorang anggota masson – untuk uang satu dolar Amerika. Simbol ini sebetulnya merujuk pada Ra, dewa matahari masyarakat mesir kuno. Ra dalam tradisi Sunda kuno juga berarti  matahari, atau cayaha. Matahari banyak dipuja oleh masyarakat kuno, seperti suku maya maupun bangsa kita sendiri.

 

Yang perlu digaris bawahi, memuja tidak sama dengan menyembah. Salah kaprah masyarakat modern kepada masyarakat kuno adalah menganggap mereka tidak mengenal Tuhan. Padahal mereka sangat monoteistik. Menyembah Tuhan yang tunggal, tidak menyembah pohon, batu, atau matahari, tapi mereka memberi penghormatan.

 

Simbol Ra sebetulnya bermuara pada simbol pencerahan manusia. Mata Ra juga berarti mata ke tiga, yang lagi lagi makna dari mata ke tiga juga mengalami bias.  Mata ke tiga yang diyakini oleh orang orang dalam masyarakat rahasia dan masyarakat kuno adalah mata batin untuk mencapai pencerahan. Bukan melihat mahluk halus seperti yang dirumorkan orang-orang salah kaprah.

 

Meskipun begitu, mendengar kata mata batin kita juga masih terasa janggal bukan? Pengguna mata batin? Apakah mereka sekelompok paranormal, shinobi, atau  orang sakti? Bisa ya, bisa juga tidak. Tapi kabar baiknya, pembahasan kali ini sudah semakin mengerucut untuk menjawab bagaimana sebetulnya pendidikan sejati anak manusia.

 

Jadi apa itu mata ke tiga?

 

Bersambung…

 

Luqman Al Hakim – Pengajar di Sekolah Atmanagari