September 26, 2017

Petruk Oh Petruk

    Andai kaki Bagong tak tersangkut jeruji balkon lantai atas itu, dan kesigapan Petruk menarik sepatunya, barangkali tak akan ada kisah yang bisa Sahabat nikmati. […]
September 25, 2017

Bagong Kualat (1)

  Bagong yakin dirinya kena bendu alias kualat. Itu karena ia telah memperkenalkan teman-teman yang mengajar di sini dengan sebutan gila. Sore itu, ia naik pohon kelapa […]
September 25, 2017

Sekolah Para Pecinta

Senja keemasan mulai menampakkan dirinya di langit Desa Babakan Ciseeng. Cahayanya menyelimuti seluruh penjuru desa. Tentram, asri, dan ramah. Mungkin tiga kata itu yang menggambarkan perasaan […]
September 23, 2017

Kelas Baru

Sejak sahabatku cuti melahirkan, mau tak mau aku harus bersiap lebih pagi. Tak mungkin rasanya membiarkan adik-adik berdatangan dan tak melihat guru-gurunya. Ingat kala kecil, ‘kan? […]
September 23, 2017

Wasiat Bagong

  Bagong naik ke lantai atas. Dari teras beratap separuh itu, ia duduk termenung. Awan yang tergores cahaya matahari, tak mampu mengalihkan lamunannya. Ia hanya memandang […]
September 23, 2017

Namaku Cendcen

  Aku adalah sebuah kata. Jika engkau membubuhiku dengan ‘wan’, aku bisa dengan mudah menjadi begitu sombong. Kalau engkau mendahuluiku dengan satu kata benda, orang bisa […]
September 19, 2017

AJB Bagong

  Menjadi generasi muda yang amburadul dan tidak acuh, aku hanya bisa memercayai sejarah sebatas konon saja. Aku belum melakukan apapun untuk membuktikan kebenarannya. Jadi, jika […]
September 18, 2017

Trio Curug

Barangkali setiap Kamis menjadi hari yang ditunggu-tunggu. Cerdik Cendekia memutuskan untuk belajar di rumah adik-adik. Selain untuk mengakrabkan diri, juga agar sedikit mengetahui kehidupan sehari-hari mereka, […]
September 18, 2017

Makananku, Oh, Makananku

Kelas bahasa Inggris telah usai. Bagong merasa bersalah telah mengambil jam pelajaran Bu Guru. Tapi bukan Bagong namanya, bila kelakuannya itu tak mengesalkan. Ia hanya melempar […]

BERBAGI
Agama mengajarkan tentang zakat harta bahkan diri kita. Barangkali semua itu dimaksudkan untuk kebersihan dan kesucian. Sebentuk rasa syukur sehingga bisa membuat senyum orang lain mengembang adalah muara dari semua itu, bukan. Ada yang mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Bahkan mungkin engkau sehat dan keluarga baik-baik saja adalah salah satu efek bersedekah.
Sementara kami, Atmanagari lebih sering berbagi ilmu atau tenaga. Jumat, 25 Maret lalu, kami berbagi tenaga. Bersih-bersih Masjid, Musala, majlis taklim, membantu berberes rumah tua renta dan bahkan rumah sendiri. Siswa dipersilakan memilih sesukanya. Sungai dan jalanan yang banyak sampah juga pernah kami bersihkan yang membuat siswa muntah-muntah karenanya. Berbagi semacam ini sudah dimulai sejak Atmanagari berdiri. Siapa tahu kelak menjadi gaya hidup alumnusnya. Ber-motto ‘Berbakti Berbagi dan Berkarya’ adalah semangat yang coba Atmanagari pegang dan lakukan. Motto yang tak terlalu buruk kiranya bukan?
Salam doanya!
Sekolah Atmanagari